Pada September 1945, pemerintah Indonesia melarang pengibaran bendera selain Merah Putih. Namun, pada 19 September, mantan tawanan Belanda di Hotel Yamato mengibarkan bendera Belanda, memicu kemarahan rakyat. Setelah perkelahian sengit, dua pemuda menurunkan bendera itu, merobek warna birunya, dan mengibarkan Merah Putih sebagai simbol Indonesia.
Pada 23 Maret 1946, Inggris mengultimatum TRI dan pejuang Indonesia untuk meninggalkan Bandung sejauh 11 km. Ultimatum ini dianggap mengingkari kesepakatan awal, di mana Bandung dibagi dua: utara dikuasai Inggris, selatan oleh Indonesia. Meski menolak, TRI akhirnya mematuhi perintah pemerintah untuk mundur. Sebelum meninggalkan kota, pada tengah malam, mereka membakar Bandung Selatan, menjadikannya lautan api sebagai simbol perlawanan.
Selama perang kemerdekaan, rakyat sangat membantu prajurit, terutama dalam kesiagaan. Saat patroli Belanda mendekati desa, pemuda desa memukul kentongan sebagai tanda bahaya, memberi waktu bagi pejuang untuk bersiap. Diorama ini menggambarkan jasa besar pemuda desa tersebut.
Jl. Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Bar., Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12710
0812-9525-3433 (Utama)
0815-1159-5275 (Alternatif)
Harga tiket Museum Satria Mandala untuk dewasa/umum Rp 5.000. Sementara untuk pelajar/mahasiswa/anak-anak sebesar Rp 2.500.
Alusista Indonesia
Kami akan merespon pesan Anda secepat mungkin. Jangan ragu untuk bertanya atau memberikan ide-ide tentang bagaimana kami dapat memperindah web kami